Sejarah Singkat Origami Kertas Lipat

Sejarah Singkat Origami Kertas Lipat – Orang Jepang pertama kali menggunakan kertas pada abad keenam. Memang benar bahwa budaya lain terlibat dalam berbagai bentuk pelipatan kertas, tetapi Jepanglah yang pertama kali menemukan kemungkinan yang terkait dengan penggunaan kertas sebagai media seni Origami.

Sejarah Singkat Origami Kertas Lipat

Arti Nama

ralphmag – Origami awalnya dikenal sebagai orikata (bentuk terlipat). Namun, pada tahun 1880, kerajinan itu dikenal sebagai origami. Istilah origami berasal dari kata Jepang oru (melipat) dan kami (kertas).

Melansir thesprucecrafts, Tidak diketahui mengapa istilah ini dipilih, meskipun para ahli berspekulasi bahwa karakter untuk istilah ini adalah yang paling mudah dipelajari oleh anak sekolah untuk belajar menulis.

Baca juga : 5 Alasan Mengapa Origami Meningkatkan Keterampilan Siswa

Kepopuleran

Saat ini, banyak orang yang tertarik dengan ide untuk belajar melipat gambar origami karena kertas adalah persediaan kerajinan yang murah. Ketika origami pertama kali dipraktekkan, bagaimanapun, itu adalah kerajinan hanya untuk elit. Biksu Jepang melipat figur origami untuk tujuan keagamaan. Origami juga digunakan dalam berbagai upacara formal, seperti praktik melipat kupu – kupu kertas untuk menghiasi botol sake di resepsi pernikahan pasangan Jepang.

Tsutsumi, kertas pembungkus kado yang dilipat, digunakan dalam beberapa upacara untuk melambangkan ketulusan dan kemurnian. Tsuki, potongan kertas terlipat yang menyertai hadiah berharga, adalah contoh lain dari pelipatan kertas upacara karena model ini akan bertindak sebagai sertifikat keaslian.

Ketika kertas menjadi lebih terjangkau, orang-orang biasa mulai membuat figur origami sebagai hadiah atau membuat kartu lipat dan amplop untuk korespondensi mereka. Origami juga mulai digunakan sebagai alat pendidikan, karena proses melipat melibatkan banyak konsep yang relevan dengan pembelajaran matematika.

Buku pertama tentang origami adalah Sembazuru Orikata (Melipat Seribu Bangau) yang ditulis oleh Akisato Rito dan diterbitkan pada tahun 1797. Buku ini lebih tentang adat budaya daripada serangkaian instruksi. Ada cerita tradisional di Jepang yang mengatakan jika seseorang melipat 1.000 bangau kertas, mereka akan diberikan satu permintaan khusus.

Akira Yoshizawa

Akira Yoshizawa sering dikenal sebagai “grandmaster origami.” Lahir pada tahun 1911, ia pertama kali belajar origami sebagai seorang anak. Di usia 20-an,ia memakai pengetahuannya mengenai origami buat membimbing karyawan baru di pabrik tempat dia mengerjakan konsep geometri yang dibutuhkan buat menuntaskan karier mereka. Pada tahun 1954, Yoshizawa menerbitkan Atarashi Origami Geijutsu (Seni Origami Baru).

Karya ini menetapkan dasarbuat ikon serta catatan yang kita maanfaatkan saat ini ketika menjelaskan cara melipat model tertentu. Itu juga katalis yang mengubah Yoshizawa menjadi superstar origami. Dia menghabiskan sisa hidupnya melayani sebagai semacam “duta budaya” untuk Jepang saat dia membawa kesadaran yang lebih besar dari teknik origami ke seluruh dunia.

Yoshizawa meninggal pada tahun 2005, tetapi diperkirakan bahwa ia menciptakan lebih dari 50.000 tokoh yang berbeda selama hidupnya. Sayangnya, hanya beberapa ratus model ini yang pernah didokumentasikan secara resmi dalam buku origaminya yang diterbitkan. Yoshizawa juga memelopori teknik origami lipat basah yang populer, yang melibatkan penyemprotan kertas dengan kabut air halus untuk membuat lipatan dengan tampilan yang lebih bulat dan lebih terpahat. Sebuah buku hebat yang menampilkan karyanya berjudul ” Akira Yoshizawa ” diterbitkan pada September 2016.

Variasi Modern

Origami awalnya tidak mengizinkan pemotongan atau pengeleman, tetapi standar telah melonggarkan selama bertahun-tahun. Hari ini, Anda akan melihat banyak buku origami dengan model yang melibatkan beberapa bentuk pemotongan atau perekatan untuk memberikan peningkatan stabilitas pada desain akhir.

Cara lain di mana origami telah berevolusi adalah bahwa angka-angka tidak lagi dilipat secara eksklusif dengan kertas origami. Saat ini, Anda dapat menemukan penggemar melipat kertas yang bekerja dengan kertas kado, kertas tik, kertas scrapbook, dan berbagai bentuk kertas buatan tangan. Ada tren kerajinan “hijau” yang melibatkan pembuatan origami dari kertas yang seharusnya dibuang, seperti koran bekas dan sisipan surat sampah. Anda juga dapat melipat figur origami dari mata uang kertas untuk menyajikan hadiah uang tunai dengan cara yang unik, meskipun kerajinan ini mengharuskan Anda mengikuti diagram yang dibuat dengan mempertimbangkan dimensi spesifik mata uang Anda.

Fakta Menarik

Meskipun origami biasanya dikaitkan dengan Jepang, melipat kertas juga menjadi populer di Eropa. Di Spanyol, latihan ini disebut papiroflexia atau pajarita.